Jelaskan apa yang anda ketahui tentang bukti audit berikan jenis dan contoh

 Jelaskan apa yang anda ketahui tentang bukti audit. Berikan jenis dan contoh dari masing-masing bukti audit yang ada!

Bukti Audit

Bukti audit adalah informasi yang digunakan oleh auditor untuk menentukan apakah informasi yang telah dinyatakan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.

Jenis-jenis bukti audit beserta contohnya:

  1. Bukti Fisik

Pengertian dari bukti fisik ini sendiri adalah salah satu bukti yang nantinya akan didapatkan oleh auditor secara langsung dan sudah melalaui permeriksaan fisik di dalam proses audit itu sendiri. Contohnya saja seperti pemeriksaan fisik atas persediaan secara langsung dari pihak auditor eksternal atau internal.

  1. Bukti Matematis

Seorang auditor akan mendapatkan bukti matematis melalaui perhitungan yang dilakukan secara langsung, misalnya saja foting untuk penjumlahan vertical dan cross footing bisa untuk perjumlahan bisa itu secara horizontal maupun vertikal. Bukti sebuah proses untuk mendapatkan bukti matematis ini. Karena memang bukti matematis bersifat kuantitatif, dengan adanya bukti matematis akan memperjelas bagaimana pekerjaan dari klien Anda benar atau tidak dalam membuat jurnal perusahaanya.

  1. Bukti Rasio

Bukti rasio atau yang biasa disebut sebagai bukti perbandingan, dipakai oleh para auditor untuk menghitung rasio likuiditas, profitabilitas, solvabilitas, qucik ratio dan masih ada banyak lagi. Dan bukti rasio ini masuk kedalam jenis bukti audit yang sangat umum digunakan.

  1. Bukti Dokumenter

Bukti dokuementer ini terbagi menjadi beberapa bagian seperti bukti yang dibuat oleh pihak luar lalu dikirimkan kepada tim auditor secara langsung. Selanjutnya ada juga bukti yang buat untuk disimpan secara pribadi oleh klien. Pada bukti yang pertama mempunyai keterAndalan yang tinggi sekali bila dibandingkan dengan dokumen-dokumen selain itu. Bisa dikatan kalau dengan berkembangnya zaman tidak mungkin sekali sebuah perusahaan yang besar namun tidak memiliki bukti dokumenter satu pun. Ditambah lagi perusahaan mereka yang masuk dalam ruang lingkup audit terlepas dari pencatatan yang dilakukan manual.

  1. Bukti Pengendalian Internal

Bukti ini termasauk bukti yang tekuat pada saat proses pelaksanaan audit. Alasannya tidak lain adalah karena seorang auditor dapat memperoleh banyak bukti yang dapat dikumpulkan oleh pengedalian internal. Misalanya saja seperti apabila resiko pengendalian internal lumayan tinggi hal tersebut menunjukan resiko audit yang telah dikumpulkan ternyata rendah. Dan tidak mudah juga untuk mengumpulkan semua bukti ini.

  1. Bukti Catatan

Para akuntan selalau menyediakan catatan mengenai perusahaanya, seihingga bukti catatan ini menjadi sebuah sumber yang bisa dipakai oleh seorang auditor untuk dijadikan bukti audit. Beberapa data yang dimaksud disini adalah salah satu dasar untuk bisa membuat laporan keuangan seperti jurnal dan lain sebagainya.

  1. Bukti Surat

Umunya bukti surat ini lebih dikenal dengan sebutan surat pernyataan tertulis yakni sebuah surat tertulis yang sebelumnya sudah di tandatangani individu yang dapat bertanggungjawab dan juga mempunyai pengetahuan yang lebih mengenai kondisi tertentu, misalnya bukti tersebut diperoleh dari manajemen termasuk juga dari spesialis jurnal akuntan. Bukti surat adalah bukti yang tertulis sehingga bisa dikatan bukti yang masih sangat akurat sekali serta bisa diperhitungkan kebutuhanya. Baik itu berupa surat pernyataan dari pihak klien maupun ahli teknik yang terkait dengan kegiatan operasional.

  1. Bukti Lisan atau Wawancara

Bukti ini termasuk dalam jenis bukti audit. Ketika seorang auditor sedang melakukan pekerjaanya banyak sekali hal-hal yang berkaitan dengan manusia, dengan begitu ia mempunyai kesempatan untuk mengajukan pertanyaan secara lisan serta melakukan wawancara personal. Dengan melakukan wawancara semua masalah bisa ditanyakan secara langsung kepada klien terkait dengan kebijakan akuntansi seperti, lokasi dokumen mengenai adanya pelaksanaan yang tidak wajar. Lebih efektif lagi apabila auditor terus melakukan wawancaranya demi memperoleh jawaban serta bukti lisan.

  1. Bukti Analitik

Bisa dikatan kalau bukti analitik ini hampir sama dengan bukti rasio (perbandingan) sebab bukti analitik ini masih satu bahasan dengan pos tertentu antara laporan keuangan tahun berjalan dan tahun yang sudah terlewat. Dan tahun sebelumnya masih menjadi acuan utama untuk dijadikan perbandingan. Diawal kegiatan audit bukti ini akan dikumpulkan terlebih dahulu sehingga terlihat objek pemeriksaan yang membutuhkan pemeriksanaan lebih lanjut seperti itu.

  1. Bukti Konfirmasi

Dalam proses auditing agar bisa mendapatkan serta menilai sebuah komunikasi yang langsung dari pihak ketiga mengenai jawaban permintaan informasi atas unsur tertentu maka dibutuhkan bukti konfirmasi ini. Karena bukti konfirmasi ini berisikan informasi yang diberikan pihak ketiga baik lisan maupun tertulis maka bisa dibilang sangat terjamin sekali kebenaranya. Pada bukti ini sendiri ada yang mempunyai nilai negatif seperti mereka yang tidak setuju mengenai informasi yang sudah dinyatakan. Akan tetapi ada juga yang bersifat positif artinya mereka menyatakan bahwa mereka telah setuju.

  1. Bukti Penelusuran

Bukti penelusuran penting karena terkadang pengumpulan bukti yang dilakukan oleh auditor bisa itu memakai dokumen ataupun catatan akuntansi bisa juga sebaliknya. Para auditor sangat terbantu sekali dengan adanya bukti penelusuran ini ketika akan menemukan jenis bukti audit lain.

  1. Bukti Keterangan

Hal yang sangat wajar sekali apabila dalam prosedur audit pihak auditor selaku objek yang sudah dianggap mempunyai informasi meminta keterangan dari pihak terkait. Dan bukan semata-semata bukti keterangan ini dibuat begitu saja karena memang bukti keterangan ini didasari pada adasanya auditor yang memastikan buktinya kepada klienya.

  1. Bukti Observasi

Bukti Observasi adalah sebuah pengamatan dan termasuk jenis bukti audit. Dalam hal ini seorang auditor mempunyai kesempatan untuk melihat serta menyaksikan sebuah kegiatan yang berkaitan dengan pengumpulan bukti.

  1. Bukti Inspeksi

Pengertian inspeksi adalah pemeriksaan yang dilakukan sangat detail sekali, mengenai suatu dokumen dan kondisi fisik yang mempunyai kaitan untuk kedepanya mampu menghasilkan bukti guna mendukung laporan keuangan perusahaan. Bukti Inspeksi ini wajib tercantum dalam bukti dan prosedur audit. Seorang auditor independen saat ini sangat terbantu karena adanya bukti audit yang bervariasi dalam rangka memberikan pendapata terhadap laporan keuangan auditan. Adanya Relevansi waktu yang tepat dan juga real maupun objektif tentu saja itu semua sangat diharapkan sekali demi kerbahasilan bersama.

  1. Bukti Perhitungan

Didalam proses auditing bukti pehitungan dan prosedur termasuk kedalam bukti fisik yang tidak menyatu namun terpisah. Sudah jelasn kalau seorang auditor akan memperoleh bukti sesudah merekan melakukan couting, sering juga mereka sampai menjalankanya secara mandiri demi memastikan apakah hasil pekerjaan sudah real atau masih terdapat manipulasi yang terencana sebelumnya seperti itu. Ada banyak sekali yang bisa dirasakan, dengan jenis bukti audit yang beragam sekali sehingga akan memperlihatkan kalau keuangan dan laporanya adalah hal yang harus mempunyai perhatian yang lebih, demi menghindari terjadinya kesalahan yakni salah paham atau malah justru berimbas baik itu, karyawan, klien atau auditor itu sendiri.


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to " Jelaskan apa yang anda ketahui tentang bukti audit berikan jenis dan contoh "

Post a Comment