UAS Software Engineering/3 STIKI Indonesia

 UAS Software Engineering/3 STIKI Indonesia 

Soal 

UAS Software Engineering/3 STIKI Indonesia Bali

  1. Sebutkan dan jelaskan karakteristik perangkat lunak yang baik!

Jawab:

  1. Maintainability : lebih dari 50% costnya digunakan untuk maintenance. Hal ini

membuat software jadi bugless. Agar mudah untuk di maintain maka harus Good

Documentation dan Good Design.

  1. Dependability : Ketergantungan pada si software. Software yang baik harus Reliability (Do the Right Process), Security (Perlindungan yang baik terhadap serangan), Safety (ada online/offline help).

  2. Efficiency : Harus efisien dalam penggunaan sumber daya komputer. Dalam hal

Memory, menggunakan memori yang kecil/sedikit. Dalam hal penggunaan CPU,

waktu cycle yang efisien. Dalam hal penyimpanan/storage, menggunakan

jumlah/besar program minimum.

  1. Usability : User Interface yang digunakan mesti kelihatan familiar sekalipun

digunakan oleh orang awam. Ada user guide untuk memudahkan penggunaannya.

  1. Jelaskan kelebihan dan kekurangan model pengembangan perangkat lunak Waterfall! Berikan contoh implementasi dan jelaskan model pengembangan perangkat lunak Waterfall   untuk pertanian! (minimal 2)

Jawab:

Kelebihan model waterfall:

  1. Workflow yang jelas Dengan menggunakan model SDLC jenis ini, mempunyai rangkaian alur kerja sistem yang jelas. Masing – masing tim, memiliki tugas dan tanggung jawab sesuai dengan bidang keahliannya serta dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan sebelumnya.

  2. Hasil dokumentasi yang baik Waterfall merupakan pendekatan yang sangat metodis,dimana setiap informasi akan tercatat dengan baik dan terdistribusi kepada setiap anggota tim secara cepat dan akurat. Dengan adanya dokumen, maka pekerjaan dari setiap tim akan menjadi lebih mudah, serta mengikuti setiap arahan dari dokumen tersebut.

  3.  Dapat menghemat biaya Kelebihan yang selanjutnya tentu saja dari segi biaya yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan dengan menggunakan model ini. Jadi, dalam hal ini klien tidak dapat mencampuri urusan dari tim pengembang aplikasi. Sehingga pengeluaran biaya menjadi lebih sedikit. Berbeda dengan metode Agile, yang mana klien dapat memberikan masukan dan feedback kepada tim developer terkait dengan perubahan atau penambahan beberapa fitur. Sehingga perusahaan akan mengeluarkan biaya yang lebih besar daripada Waterfall.

  4. Digunakan untuk pengembangan software berskala besar Metode ini dinilai sangat cocok untuk menjalankan pembuatan aplikasi berskala besar yang melibatkan banyak sumber daya manusia dan prosedur kerja yang kompleks. Akan tetapi, Model ini juga dapat digunakan untuk proyek berskala kecil dan menengah. Tentu saja disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan proyek yang diambil.

Kelemahan model waterfall:

  1. Membutuhkan tim yang solid Untuk menggunakan model SDLC ini, tentu saja membutuhkan dukungan dari setiap stakeholder yang ada. Setiap tim harus mempunyai kerja sama dan koordinasi yang baik. Dikarenakan, apabila salah satu tim tidak dapat menjalankan tugas dengan semestinya, maka akan sangat berpengaruh terhadap alur kerja tim yang lain.

  2. Masih kurangnya fleksibilitas Semua tim STIKI Indonesia dituntut untuk bekerja sesuai dengan arahan dan petunjuk yang telah ditetapkan di awal. Sehingga, klien tidak dapat mengeluarkan pendapat kepada tim pengembang. Klien hanya dapat memberikan masukan pada tahap awal perancangan sistem perangkat lunak saja.

  3. Tidak dapat melihat gambaran sistem dengan jelas Dengan model waterfall, customer tidak dapat melihat gambaran sistem secara jelas. Berbeda dengan model agile yang dapat terlihat dengan baik meskipun masih dalam proses pengembangan.

  4. Membutuhkan waktu yang lebih lama STIKI Indonesia Proses pengerjaan dengan menggunakan waterfall terbilang cukup lama jika dibandingkan dengan model SDLC yang lain. Karena, tahapan pengerjaan aplikasi yang dilakukan satu per satu membuat waktu yang dibutuhkan menjadi lebih lama. Contohnya, tim developer tidak akan bisa melakukan proses coding jika tim designer belum menampilkan tampilan desain dari aplikasi.

contoh implementasinya adalah penggunaan ponsel berkat Internet of Things (IoT) yang dilakukan petani di Buleleng, Bali. STIKI Indonesia Aplikasi ponsel dan perangkat keras mikrokontroler yang terpasang di kebun, sehingga petani dapat memangkas waktu merawat tanaman karena bias dikontrol dari jarak juah, asalkan terhubung ke internet.

  1. Jelaskan dan berikan contoh masing-masing untuk produk perangkat lunak Generik dan Custom!

Jawab:

  1. Perangkat Lunak Generik adalah jenis software yang dibuat untuk dipasarkan ke berbagai bidang penggunaan komputer serta memiliki fungsi-fungsi yang bersifat umum dan applicable di banyak tempat dimana software generik menyasar pengguna yang lebih banyak dan variatif.

Contoh dari generic products adalah:

  1. Operating System, seperti Microsoft Windows

  2. Word Processing, seperti Microsoft Word, WordPad

  3. Spreadsheet, seperti Microsoft Excell

  1. Perangkat Lunak Custom adalah software yang diciptakan berdasarkan permintaan dan kebutuhan pada situasi atau kondisi tertentu.  STIKI Indonesia

Contoh Perangkat Lunak Custom : contoh produk software sistem penjualan minimarket ,produk ini termasuk cuztom software karena software yang diciptakan berdasarkanpermintaan dan kebutuhan yang digunakan untuk mendukung pendataan penjualan, penjualan di minimarket satu dengan minimarket lainnya mungkin memiliki sistem yang berbeda beda karena software ini didistribusikan sesuai permintaan user/custemer dan dikembangakan sesuai kebutuhan custemer/user yang tentunya masing-masing user berbeda dengan kebutuhan sistem. Jadi sistem ini menyesuaikan dengan kebutuhan.

  1. Sebutkan contoh kebutuhan fungsional STIKI Indonesia dan non fungsional dalam pengembangan perangkat lunak Game Online !

Jawab: 

Contoh Kebutuhan Fungsional

  1. Dapat menagtur kualitas grafik atau kejernihan game dengan cara mengubah pengaturannya.

  2. Dapat memilih kategori atau level permainan.

  3. Dapat berinteraksi dengan gamer lain ketika permainan berlangsung dengan cara mengaktifkan voice.

  4. Memiliki level dan tingkat kesulitan yang berbeda.

Contoh Kebutuhan Non Fungsional

  1. Sistem dapat dijalankan oleh beberapa software  web browser diantaranya Internet Explore, Google Chrome dan Mozilla Firefox.

  2. Sistem harus dapat memastikan bahwa data yang digunakan dalam sistem harus terlindung dari akses yang tidak berwenang.

  3. Sistem memiliki tampilan (antar muka) yang mudah dipahami.

  4. Seluruh database terintegrasi dalam satu aplikasi.

  5. Dapat diakses melalui multiplatform seperti pc atau smartphone.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to " UAS Software Engineering/3 STIKI Indonesia "

Post a Comment